Jakarta, OLE – Pemblokiran anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di tahun 2025, merupakan bagian dari penghematan senilai total Rp306 triliun. Presiden RI sebelumnya, Joko Widodo berharap IKN jadi warisan kepemimpinannya, namun Presiden Prabowo Subianto lebih ingin menyelamatkan keuangan negara yang kurang sehat.
Sikap investor tampak santai, meski terekam nada kekhawatiran jika proyek itu mangkrak atau tak diminati. Seperti diberitakan sebelumnya, proyek IKN menjadi korban dari pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. IKN sendiri sudah menyedot uang negara Rp9000 triliun.
Para investor swasta mulai buka suara. Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengatakan, proses rencana pembangunan proyek perusahaan di IKN yang menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih berjalan.
Sistem pembangunan itu didorong oleh Otorita IKN (OIKN), dan menurut Direktur CTRA Harun Hajadi kedua belah pihak masih aktif berkoordinasi. “Sampai saat ini kami tidak mendapatkan pemberitahuan adanya penundaan ataupun lainnya, proses masih berjalan seperti biasa,” kata Harun, Selasa (11/2/2025).
Adapun Ciputra Group sedang menjalankan proses rencana pembangunan 10 tower apartmen untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 20 rumah tapak untuk eselon 1. Harun mengatakan lokasi proyek tersebut berada di zona 1C (bagian Selatan) dan 1B (tengah). Situasi ini amat meragukan, sebab memindahkan ASN ke sana butuh dana luar biasa. Tak sesuai spirit penghematan era Prabowo.
Apartemen ASN di IKN
Nada kekhawatirkan, dilontarkan grup Ciputra yang mengakui belum mengetahui kapan ground breaking dapat dilakukan. “Saya belum tahu, karena kan seperti saya sampaikan, semua di-drive oleh OIKN, kan ini KPBU, bukan yang komersial,” ujar Harun.
Sementara itu, emiten pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) tetap melanjutkan pembangunan proyeknya di IKN walau anggaran APBN 2025 untuk IKN diblokir. “Jalan terus dengan optimis,” kata Direktur Utama HEAL Hasmoro, Senin (11/2/2025).
Ia mengatakan pihaknya berharap pembangunan tahap pertama RS Hermina Nusantara di sana dapat selesai tahun ini. Untuk tahap pertama, rumah sakit dibangun dengan kapasitas 100 tempat tidur. Pada tahap selanjutnya, HEAL akan menambah kapasitas rumah sakit menjadi 200 tempat tidur.
Adapun bangunan ini berdiri di atas lahan seluas 20.700 meter persegi, Luas bangunan master plan 28.210 meter persegi. Dengan kapasitas 200 tempat tidur. Rumah sakit ini juga dibangun dengan anggaran untuk master plan sebesar Rp650 miliar.
