Jakarta, OLE – Acara penutupan Rakornas Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) dihadiri pembina utama yang saat ini menjabat Kepala Staf Presiden, Jendral (Purn) Moeldoko. Ia menyampaikan beberapa pesan, salah satunya adalah hasil kunjungannya ke Cina. Disana dia melihat program “Talent Management Strategic”.
“Saya pun lapor ke Presiden, agar membentuk Manajemen Talenta Nasional (MTN). Untuk bidang riset dan science, yang mengampu adalah BRIN atau Badan Riset Nasional. Bidang keolahragaan oleh Menpora, lalu pendidikan dan budaya dikelola Mendikbud,” kata Moeldoko, Jumat (27/9/2024) siang.
Menurutnya, BASRI harus hadir sebab negara juga akan hadir. Ada program, ada anggaran. “Cari talenta-talenta terbaik Tanah Air, dari desa, level amatir, lalu bina. Fasilitasi mereka dengan program dan kompetisi berjenjang, antarkan ke tingkat profesional. Itu ranah PSSI. Kelak tujuannya sesuai dengan tagline BASRI: dari kampung menuju Senayan.”
Moeldoko juga mengusulkan lomba membuat mars BASRI. “Lombakan, nanti juri yang memberikan penilaian. Nanti saya yang kasih hadiah Rp10 juta untuk mars yang terpilih,” usul Moeldoko.
“Terima kasih atas kehadiran dan dukungan Pak Moeldoko selaku Pembina Utama BASRI. Masukan beliau sesuai dengan program BASRI untuk memberi wadah bagi pesepak bola usia dini lewat Liga Desa atau Liga Rakyat,” komentar Eddy Sofyan, Ketua Umum BASRI.
Dalam jangka panjang, BASRI juga menyiapkan Ronaldinho Football Camp, bekerjasama dengan bintang asal Brasil itu. Eddy Sofyan diketahui memiliki beberapa puluh hektar tanah untuk program tersebut.
Beberapa materi yang dibahas dalam Rakornas di antaranya program pembinaan usia muda, talent scouting, sepak bola rakyat. Selain itu, ada pula program mitra usaha. BASRI telah menggandeng PT Gelora Kreasi Maju, untuk penyediaan apparel dan perlengkapan lain dari seluruh kru BASRI di seluruh Indonesia.
“Sepak bola akan menjadi lebih kuat jika ditopang dengan aspek bisnis atau usaha, agar semua tujuan bisa dicapai secara bersamaan. Karena itu kita juga melibatkan IT, sebab kita harus jalan beriringan dengan kemajuan teknologi,” imbuh Eddy Sofyan.
Di bawah supervisi Hartono Subirto, BASRI tengah menyiapkan program statistik pemain dan klub yang terintegrasi dengan website, e-commerce, serta pengelolaan manajemen pertandingan.
Eddy Sofyan telah dan terus membuka komunikasi dengan pemerintah melalui Kemendes, Kemendikbud, Kemenpora, juga terutama dengan PSSI, sebab niat BASRI utamanya demi membantu otoritas sepakbola Indonesia itu.