OLE – Pilpres 2024 masih tiga tahun ke depan, tapi rivalitas PDI Perjuangan kontra Partai Demokrat sudah memanas. Kedua kubu menilai, koalisi di antara mereka mustahil terjadi karena berseberangan.
Pekan lalu, kubu PDI Perjuangan melepas pernyataan tidak ingin berkoalisi dengan partai-partai oposan seperti PKS dan Partai Demokrat. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, secara ideologi dan basis massa, PDIP dan PKS serta Demokrat, jauh berbeda.
“PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda. Sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal,” kata Hasto dalam diskusi daring, Jumat (28/5).
Sementara, PDIP dan Demokrat memiliki basis dan DNA partai yang berbeda. Hasto mengatakan demikian karena tidak ingin dijodohkan dengan Demokrat lantaran karakter kedua partai yang berbeda.
“Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda. Demokrat partai elektoral, kami adalah partai ideologi, yang juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan, dari DNA-nya, kami berbeda dengan Demokrat. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan. Beda karakternya, nature-nya,” papar Hasto.
Bunuh Diri Politik
Menanggapi itu, politikus Demokrat Rachland Nashidik setuju dengan Hasto. Demokrat sulit untuk berkoalisi dengan PDIP. “Saya tidak tahu apa keputusan DPP Partai Demokrat, tapi pendapat saya mirip dengan Hasto,” katanya, Rabu (2/6).
Rachland mengatakan, Demokrat sulit berkoalisi dengan PDIP karena kasus korupsi. Ia mengungkit kasus korupsi Bansos oleh kader PDIP dan kasus Harun Masiku.
“Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bappilu Demokrat, Andi Arief mengatakan, “Demokrat justru bunuh diri jika berkoalisi dengan PDIP.”
Di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas, tentu kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP.
“Sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek,” katanya.
Demokrat yakin bisa menang Pemilu melawan koalisi yang dibentuk PDIP di 2024.
“Kami yakin, jika 2024 pilpres berjalan dengan adil, BIN, POLRI, birokrasi, serta TNI, dan penyelenggara bersikap netral, saatnya koalisi Partai Demokrat dan partai lain di luar PDIP, akan memenangkan Pilpres. Walaupun PDIP menggunakan ‘nafas buatan’ Pak Prabowo,” ucapnya menyindir.