Tel Aviv, OLE – Tak main-main! Iran meluncurkan 400 rudal dalam serangan ke Israel, Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Surat kabar The Jerusalem Post melaporkan, ratusan Iran menghujani Israel dan beberapa di antaranya mengenai sasaran vital, termasuk di Tel Aviv.
Jumlah ini 2 kali lipat dari serangan Iran ke Israel pada April lalu yang melibatkan 220 rudal dan drone. Pangkalan udara Nevatim Israel yang berada di gurun Negev dilaporkan hancur akibat serangan rudal tersebut.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan pihaknya tidak ingin berperang, namun bertekad siap menghadapi ancaman apa pun. Dia juga mendesak Israel untuk tidak terlibat dalam konflik dengan Iran.
“Tanggapan tegas telah diberikan terhadap pelanggaran Israel sesuai dengan hukum yang sah dan demi perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan,” kata Pezeshkian, dalam pernyataannya, setelah serangan tersebut, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (2/10/2024).
Dia menegaskan langkah-langkah ini diambil untuk melindungi kepentingan dan warga Iran. Pezehskian juga menperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan tersebut baru sebagian kecil dari kekuatan Iran. “Jangan terlibat dalam konflik dengan Iran,” kata Pezeshkian.
Netanyahu Siap Balas
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (1/10/2024), menyebut serangan rudal besar-besaran Iran ke Israel sebagai kesalahan besar. Ia bersumpah akan membuat Iran menanggungnya.
“Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan akan membayarnya,” kata Netanyahu beberapa jam setelah serangan itu, dikutip dari AFP. “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka,” ancam Netanyahu.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, yang berada di pusat komando dan kontrol yang memantau pencegatan rudal Iran, juga bersumpah untuk menghukum Iran atas serangan tersebut.
“Iran tidak belajar pelajaran sederhana – mereka yang menyerang negara Israel, harus membayar harga yang mahal,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.