OLE – Menjadi juara selama tiga musim secara beruntun, bukan hal yang mudah. Apalagi di level junior. Tapi Putra Ralin telah membuktikannya. Mereka juara Liga Pagustas, Ahad (4/4/2021), usai menuntaskan laga akhir sekaligus mengangkat trofi kampiun di Pamulang Sport Center, Tangsel.
Bukankah di level itu lalu lintas pemain yang keluar masuk tim biasanya cukup sering terjadi? Benar demikian. Namun justru disitulah kunci kekuatan Putra Ralin. Sekolah Sepakbola yang mengusung logo sponsor Canon di dada itu, mampu menjaga keutuhan tim.
“Kami memang selalu bersama-sama sejak kecil. Latihan bareng, sepekan tiga kali di Lapangan Rawa Lindung, Pondok Cabe. Dari dulu temannya ya itu-itu saja. Makanya kami sudah saling pengertian,” komentar Gilang Febrian, sang kapten kesebelasan.
Gilang lantas menjelaskan bahwa mereka yang juara tahun ini di kelompok usia 15 tahun, juga merupakan juara tahun lalu di kelompok usia 14 tahun. Begitu pula di tahun 2019, mereka menjadi kampiun dengan skuad yang sama di KU 13. Pantas jika “keluarga Ralin” ini sudah sangat nyetel antarpemain.
“Memang begitu adanya. Kami menang karena para pemain konsisten dan disiplin. Biarpun disiplin tapi kalau angin-anginan, ya susah. Alhamdulilah anak-anak punya keduanya, selain tentu saja mereka punya skill yang baik, standar pemain junior,” imbuh M. Rizal, pelatih Ralin selain head coach, Naman Mansyur.
Bukannya sombong, tapi menurut Rizal di Tangsel, Ralin memang nyaris tanpa lawan. Baru saja di event FJL, mereka menang 2-0 atas Villa 2000 yang dulu dikenal akademi bola nomor satu. Di Liga Pagustas. lantaran poin Ralin tak terkejar, apapun hasilnya pada laga terakhir kontra Astam, mereka tetap juara. Apalagi nyatanya mereka menang 1-0.
Pagustas sendiri merupakan komunitas para pecinta bola Tangerang Selatan. Mereka tetap menggelar event, sekalipun saat ini turnamen dan liga serupa sudah menjamur di Tangsel. Maraknya turnamen dan kompetisi usia muda, justru disyukuri pemkot setempat.
“Alhamdulillah membuat Tangsel lebih bergairah. Kami akan bagi di level junior dan senior. Seperti Pagustas, main di junior. Intinya, kami siap membantu, sejalan dengan target pemkot yang ingin menjadikan Tangsel sebagai kota bola, sekaligus kota olahraga. Kami akan dukung kegiatan seperti ini, tentu bergiuliran dan disesuaikan dengan anggaran,” ujar Wiwi Martawijaya, Kepala Dispora Tangsel seusai menyerahkan piala kepada para juara.
Dukungan pemkot tampak pada penyediaan lapangan sepakbola. Selain PCC yang cukup representatif untuk ukuran liga junior, Stadion Mini Ciputat juga sedang dikebut penyelesaiannya tahun ini.
“Apalagi di Tangsel banyak bermukim pemain dan pelatih bola nasional, juga atlet-atlet dari cabang lain. Fasilitas olahraga sangat dibutuhkan. Kalau sarana dan prasarana wilayahnya Dispora, tapi untuk pembinaan di wilayah kami. Jadi kami harus sinergi. Jangan lupa, Tangsel menyumbang hampir 40 persen atlet untuk tim PON Banten,” imbuh Rita Juwita, Ketua Umum KONI Tangsel.