OLE – Spirit mencari prestasi dan perbaikan akhlak, merupakan dua sasaran yang akan dibidik dalam Liga OLE 2020, Januari tahun depan. Rencananya, peserta adalah SSB se-Jabodetabek, dengan batasan kelompok usia 8, 10, dan 12 tahun. Nama liga itu sendiri bisa ditambah nama sponsor.
Salah satu calon sponsor yang berminat adalah Pro Healthy. Jika kerjasama dicapai, maka namanya jadi Liga OLE Pro Healthy 2020. Saat ini, produk minuman yang berbahan lemon segar tanpa bahan kimia dan dikelola secara syar’i itu, memiliki visi misi yang sama dengan tim OLE.
“Dari beberapa pertemuan, memang sepertinya kami punya prinsip yang sama. Selain membidik prestasi, juga memperbaiki akhlak dengan menyisipkan pesan-pesan moral seperti selama ini jadi tuntunan dalam agama,” tutur Hafidin, dari Alif Grup, yang salah satu bisnisnya memproduksi minuman Pro Healthy.
Seperti diketahui, perusahaan dengan bisnis utama Land and Property di jalur syariah ini telah mensponsori Mutiara 97 FC, di seluruh kelompok umur, mulai U-8 hingga tim remaja dan senior yang berlaga di Liga 3.
Baca Juga: Mutiara 97, Ikut Liga 3 dengan Tutup Aurat
“Kami memsponsori Mutiara 97 FC karena memiliki kesamaan prinsip. Mudah-mudahan bisa mencatat prestasi yang baik di tingkat regional maupun kelak, di level nasional,” terang Syarif Hidayat, Direktur Alif Grup.
“Raihan prestasi itu jadi kurang bernilai jika dicapai dengan mengabaikan tuntunan agama. Misalnya mencuri atau memalsukan umur, tawuran, sampai ke hal-hal yang dianggap remeh seperti menutup aurat bagi pesepakbola muslim. Bagi yang non muslim, tak ada keharusan,” komentar Sigit Nugroho, Direktur PT Ole Putra Nugroho.
Beberapa pesepakbola level atas Indonesia sudah mulai bermain dengan melekatkan sunnah dalam keseharian. Sebut saja Supardi Nasir dan Muhammad Natsir, juga Eka Ramdani yang besar bersama Persib. Mereka senantiasa minum tidak dengan berdiri dan selalu menggunakan tangan kanan. Semasa melatih Persebaya di Liga 2, Iwan Setiawan juga merenapkan hal itu pada Irfan Jaya dkk.
Contoh para senior itu dikopi Gilang Saputra (12), pemain Mutiara 97 FC. Usai mencetak gol di Piala Suratin U-13 (di bawah naungan PSSI Kota Bogor), Gilang minum sambil jongkok.
Selain berpahala karena mengikuti sunnah Rasulullah, minum tidak berdiri menyehatkan ginjal, terhindar dari dehidrasi, terhindar dari penyakit asam lambung, menyehatkan pencernaan, menenangkan syaraf, terhindar dari penyakit artritis atau radang persendian.
Edukasi Bertahap
Di liga usia dini ini, sifat perbaikan akhlak tidak frontal. “Diperlukan edukasi berjenjang, melalui berbagai tahapan dan tools yang tepat agar sesuai dengan sasaran,” imbuh Sigit.
“Mudah-mudahan kerjasama antara OLE dan Alif Grup terealisasi, sebab di balik ini juga masih ada jalinan kerja bareng dalam aspek sosial dengan kami,” imbuh Qomarudin Syarif, Ketua Yayasan Sinergi Hijrah Indonesia (YSHI).
YSHI juga bagian dari Alif Grup, tengah bersiap mengelola 5-10 hektar lahan (bagian dari 100 hektar kavling syariah di belakang Taman Bunga Nusantara, kawasan Cipanas, Puncak, Cianjur, yang dialokasikan untuk pesantren, rumah hijrah, dan Islamic Center. (FG)